Benang Merah Antara Rumus Fisika Tekanan Dengan Sosial Kemasyarakatan

 
Ilustrasi (pixabay.com)

Besar kemungkinan pencipta rumus fisika amat diilhami oleh gejala sosial yang berkembang di masyarakat, salah satunya terkait tekanan.

Dalam rumus fisika tekanan dilambangkan sebagai hasil dari gaya berbanding dengan luas permukaan.

Sedangkan pada skala sosial tekanan diibaratkan sebagai implikasi negatif dari beban kehidupan atau gaya kehidupan.

Bila ditarik garis merah, tekanan dapat menjadi besar bila gaya yang dilakukan besar. Dalam hal ini luas permukaan diibaratkan sebagai jangkauan dari gaya yang dilakukan.

Artinya bila dikaitkan dengan tekanan sosial kepada individu akan didapat akibat adanya gaya atau prinsip yang dimiliki tidak disukai atau dibenarkan oleh orang lain. Semakin banyak melakukan hal tersebut, tekanan yang didapat akan semakin besar.

Tekanan terhadap diri sendiri atau yang berujung stres juga dapat dikaitkan dengan rumus tersebut. 

Tekanan terhadap diri sendiri sering diasumsikan pada kekecewaan diri sendiri terhadap apa yang dilakukan. Dapat juga berupa kesalahan yang telah dilakukan namun terlalu banyak sehingga sulit dipecahkan.

Bila masalah itu diasumsikan sebagai F atau gaya dan intensitas masalah diasumsikan sebagai luas atau A, maka akan terlihat ini menekan diri sendiri yang berujung pada stres mental dan rusaknya fisik.

Hal ini bisa terkait mengingat gaya dalam artian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kekuatan atau kesanggupan untuk berbuat atau sesuatu yang menyebabkan gerak dan sebagainya. Artinya gaya ini bersifat dinamis yang mengandung persamaan dengan masalah yang juga bersifat dinamis.

Ilustrasi (pixabay.com)


Kemudian bila rumus ini juga dikaitkan dengan tekanan karena popularitas pada pesohor. Seseorang yang terkenal baik itu secara lokal, nasional, internasional atau hanya sekedar satu instansi juga akan mengalami tekanan hebat.

Analoginya bila dengan gaya atau kebiasaannya menyebabkan dia terkenal pada satu waktu dan jangkauan terkenalnya semakin luas maka akan ada tekanan berupa harus konsisten dalam tindakannya. 

Lalu mengapa hal tersebut menjadi tekanan? Sebab peribahasa mempertahankan lebih sulit dibandingkan merebut berlaku pada sistem ini.

Sesungguhnya dalam mengiterpretasikan rumus tekanan ini, ilmuan yang menemukan mengambil contoh dari peristiwa alam. Seperti tekanan udara dan hidrostatik.

Memang dalam penjelasannya gaya berbanding lurus dengan hasil tekanan, sementara luas bidang berbanding terbalik dengan hasil tekanan. Semakin kecil luas area maka semakin besar tekanan dan gaya jelas pada posisi yang besar juga.

Ilustrasi (pixabay.com)


Walaupun demikian amat terlihat penyebab tekanan adalah gaya. Semakin besar gaya maka semakin besar pula tekanan yang didapat. Ini bila dikaitkan dengan kehidupan sosial juga sekilas semakna.

Meskipun begitu ini masih sebuah analisis dari penulis yang tentunya belum memiliki dasar apapun. Sebab di antara ilmu pasti dan sosial tentunya memiliki pendekatan atau metode yang berbeda dalam menginterpretasikan fenomena di alam tersebut.

Sekali lagi tulisan ini hanya sebagai perbandingan argumentasi bukan bermaksud menggantikan teori yang telah baku dan teruji. Namu harapannya dapat membuka pandangan baru untuk penelitian di masa depan. Akan tetapi bila ide atau analisis ini konyol dapat diabaikan saja. Semoga bermanfaat.



Referensi 


- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tekanan

- https://kbbi.web.id



 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel