Pentingnya "Diam Itu Emas" Saat Pandemi Covid-19

Diam Ilustrasi (istimewa)


Pepatah turun temurun yakni "diam itu emas" memang telah teraplikasi dengan baik pada berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat Pandemi Covid-19 saat ini yang masih belum jelas waktu berakhirnya.

Dengan lebih banyak diam tentu tidak banyak berbicara atau bergerak namun stabil pada kegiatan yang dilaksanakan menjadi upaya penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh salah satu dokter populer yakni dr. Haekal Anshari, M.Biomed pada kegiatan webinar Sabtu 20 Juni 2020.

Pemandu acara "Ayo Sehat" di TV One tersebut menegaskan virus kecil kemungkinan berpindah atau menularkan bila satu sama lain lebih banyak diam atau jaga jarak.

Diam dalam hal ini kata dokter lebih kepada mematuhi aturan jaga jarak antara satu sama lain dan menghindari kerumunan banyak.

Selain menjaga jarak, menggunakan masker saja juga menjadi poin artinya diam tersebut.

Bila diilustrasikan saat orang yang menderita Covid-19 menggunakan masker dan menjaga jarak dari orang yang sehat, kecil kemungkinan menularkan penyakitnya.

Sebaliknya orang yang merasa sehat juga melakukan hal serupa tentu akan berpotensi tidak menularkan kepada yang lain. Sebab cukup besar kemungkinan orang itu juga termasuk Orang Tanpa Gejala atau OTG.

Dalam webinar tersebut dr. Haekal bahkan menjelaskan untuk olahraga saja lebih baik diam dan menjaga jarak.

Rincian bila olahraga jogging saja harus berjarak minimal 5 meter, kemudian lari sejauh 10 meter dan sepeda sejauh 20 meter.

Hal ini penting sebab olahraga tidak mungkin menggunakan masker, sehingga dengan jarak yang jauh percikan droplets sebagai vektor penularan dapat dihindari satu sama lain.

Bila dikomparasi dengan pernyataan dokter tersebut secara agama, seseorang juga dilarang berbicara berlebih-lebihan.

Terlebih saat pandemi covid-19 yang menuntut berbicara seperlunya, agar droplet tidak menyebar serta mengurangi dosa apabila terlibat pembicaraan yang merugikan.

Dengan penjelasan di atas, lagi dan lagi "diam itu emas" menjadi pepatah yang valid dan sesuai. Syaratnya digunakan pada tempat dan kondisi yang tepat.

Sebab adakalanya pepatah ini tidak akan berarti bila pada kondisi diskusi atau musyawarah yang menuntut ide dan pemikiran seseorang. Semoga bermanfaat.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel