7 Kehaluan Hadapi Masa "New Normal" Cegah Covid-19

Ilustrasi New Normal Habit (Pixabay.com)


Alih-alih untuk mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia justru penderita penyakit berbahaya tersebut terus bertambah setiap hari sehingga memaksa munculnya kesepakatan untuk tatanan hidup baru atau dikenal dengan "new normal".

Pada dasarnya sebelum muncul "new normal", dunia telah dibiasakan dengan perilaku berbeda dari sebelum muncul pandemi Covid-19, seperti menggunakan masker, menjaga jarak hingga satu meter dan sering mencuci tangan.

Akan tetapi pada masa yang dimulai semenjak gong tahun baru 2020 dibunyikan tersebut, masyarakat terpaksa "dirumahkan" atau diminimkan pergerakannya. Dengan istilah lockdown di negeri barat, karantina wilayah di Korea Selatan dan Jepang, serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia.

Dengan kondisi yang sama, mulai bulan ini, masyarakat kembali dibiarkan keluar rumah mulai bekerja, berdagang, berwisata hingga belanja ke mall. Hanya saja protokol kesehatan yang telah dilakukan saat di rumah aja akan tetap diberlakukan bahkan ada kemungkinan terjadi penambahan tertentu.

Penambahan ini bisa saja dalam bentuk inovasi yang dilakukan di mana tujuannya agar kegiatan masyarakat tidak dibatasi dan terganggu namun kesehatan tetap terjaga khususnya terhindar dari serangan Covid-19.

Meskipun begitu bagi kita yang memiliki imajinasi tidak terbatas, tentu dapat membayangkan kemungkinan kebijakan atau bentuk aturan baru saat new normal tersebut.

Berikut akan disajikan tujuh kemungkinan atau bahasanya kehaluan alias imajinasi yang mungkin terjadi saat masa New Normal akibat Covid-19.

1. Meja kerja disekat tranparan
Kehaluan yang pertama yakni meja kerja pegawai di perusahaan yang dimungkinkan akan disekat kemudian dibatasi antara satu orang dengan lainnya dengan kaca atau plastik transparan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pegawai saat bekerja dan tidak ketakutan tertular Covid-19. Mungkin saja salah satu pegawai sebagai penderita Covid-19 atau Orang Tanpa Gejala dan belum divonis positif. Selain itu dengan adanya sekat seperti itu pegawai dapat membuka masker dengan nyaman karena bila digunakan terus akan mengganggu kerja yang berdampak pada produktivitas kerja. Prinsipnya seperti warung Telepon zaman dulu atau warung internet dengan penutup transparan. Ini termasuk dalam bagian dari protokol kesehatan yakni menjaga jarak.
Ilustrasi (istimewa)

2. Sistem membasahi sarana prasarana umum
Kehaluan berikutnya yakni menggunakan sistem sirkulasi air mirip waterwall dengan membasahi sarana prasarana umum.

Ilustrasi (Istimewa)
Semisal membuat eskalator yang kedua pegangannya selalu disirami air dengan sistem memompa kembali air yang telah turun ke atas, namun air tersebut telah mengandung sabun atau deterjen. Atau pintu kantor atau lift yang diberikan sistem rembesan air, kemudian air tersebut ditampung di bawah dan dialirkan ke tempat sterilisasi limbah. Prinsip ini sesuai protokol yakni selalu mencuci tangan. Meski secara sistem agak sulit karena mencoba menggabungkan sistem instalasi listrik dan air namun hal ini perlu dan akan lebih efektif dibanding menyediakan tempat cuci tangan saja. Atau sistem disiram desinfektan saat memasuki ruangan.


3. Kendaraan umum semua tempat duduk ada pintu keluar dan ruang steril

Ilustrasi (Istimewa)
Kalau ini tentu tidak mudah mewujudkannya karena dalam satu kendaraan akan banyak pintu sesuai jumlah tempat duduk yang ada. Dalam hal ini kendaraan umum diberikan sekat tranparan antara satu tempat dengan lainnya, dan diletakkan hanya di kiri dan kanan atau belakang sesuai pintu keluarnya. Kemudian di bagian atas ruang tempat duduk, selain AC juga ada penyemprot gas namun berupa desinfektan atau mengandung alkohol. Secara otomatis saat penumpang turun, ruangan disterilkan juga dengan disemprot dari bagian atas. Ini juga penting karena bagian dari protokol kesehatan yakni menjaga jarak dan sering mencuci tangan atau mensterilkan tubuh. Bila ini terlalu sulit dan kurang memungkinkan khususnya di Indonesia, angkutan kota di Indonesia bisa dipasang alat penyemprot desinfektan di mobilnya namun dilakukan dengan sistem dan otomatis.

4. Truk atau bus didesain menjadi rumah pribadi berjalan

Ilustrasi (istimewa)
Konsepnya sama dengan bus rumah atau mobil camping yang mulai banyak berseliweran di luar negeri. Dengan truk yang biasa mengangkut barang, sedikit dimodifikasi seperti diberi sekat di dalamnya kemudian diletakkan barang-barang kebutuhan seperti kursi, meja, dan tempat tidur. Tidak lupa juga membuat toilet dan kamar mandi. Hal ini dimaksudkan agar konsep stay at home dan wisata dapat berjalan berdampingan. Dengan truk atau bus yang bisa dikendarai namun isinya rumah, dapat juga bepergian dan melakukan wisata ke beberapa tempat. Mungkin saja bila pandemi terus berkelanjutan, pilihan menggunakan truk atau bus rumah ini dapat dilakukan.

5. Adanya pusat medis mini di setiap tempat umum
Secara konsep akan sama dengan puskeskel atau bidan dan sebagainya yang membedakan yakni peralatan dan kemungkinan adanya dokter atau perawat jaga di setiap perkantoran, perumahan bahkan sekolah. Dengan kata lain ada dokter dan perawat dalam satu ruangan di kantor, hotel, pusat perbelanjaan dan pasar, termasuk masjid. Juga sebuah rumah di komplek atau desa yang juga memiliki dokter dan perawat. Dengan adanya dokter dan perawat kemudian dibarengi peralatan yang memadai, kesehatan penghuni bangunan atau perumahan lebih terjaga. Misalnya dalam mendeteksi covid sudah dibarengi thermo gun, alat rapid tes sehingga tidak perlu datang ke RS atau klinik rekomendasi. Tentunya dokter dan perawat ini telah memiliki sertifikat dan legalitas sebagai tenaga kesehatan. Ini perlu sebagai langkah cepat skrining penghuni bangunan hotel, kantor atau tempat umum. Meski nantinya pandemi covid berakhir, pusat ini juga penting untuk menangani pasien dari penghuni tempat tersebut yang sakit. Implikasi lainnya juga, ini dapat memeratakan pelayanan kesehatan dari dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Ilustrasi (pixabay.com)


6. Munculnya Jurusan Pendidikan Tinggi Konvensional yang dionline kan

Ilustrasi (istimewa)
Selama pandemi covid-19 ini, mahasiswa dan sebagian angkatan kerja dirumahkan alias bekerja dari rumah. Bahkan sistem pelayanan kesehatan juga beberapa menggunakan online, termasuk sistem jasa juga harus dionline kan seperti jasa makanan online. Tentu dengan ketidakpastian pandemi Covid-19 kemungkinan serba daring atau online akan terus dilaksanakan. Mengingat juga pandemi penyakit bisa muncul kapan saja, bisa saja kampus meluncurkan jurusan yang biasa namun di online kan, misalnya Farmasi daring, Dokter daring, Akuntansi daring, Guru daring dan sebagainya. Selain itu agar pelaksanaan online lebih optimal tentu perlu teori dan ketentuan yang jelas serta metode pembelajaran yang tepat. Inilah pentingnya akan dibangun khusus jurusan biasa menjadi dua pilihan yakni konvensional serta daring, misal komunikasi daring dan komunikasi secara konvensional. Memang selama ini kuliah jarak jauh telah dilakukan, namun materi yang diajarkan masih konvensional. Dalam jurusan baru ini materi kuliah yang diajarkan memang secara teknis online atau fokus pada teknis pendaringan seperti penggunaan uang non tunai di bidang ekonomi.

7. Banyak pelayan mall atau toko juga jadi sales

Ilustrasi (istimewa)
Pelayan mall jadi sales memang bukan hal yang baru, sebab selain melayani konsumen di toko atau mall mereka juga jemput bola mencari pembeli. Akan tetapi masa New Normal ini yang mengedepankan jaga jarak, dan stay at home kemungkinan pengunjung mall akan berkurang. Sehingga agar para pegawai tetap dapat bekerja terus, kemungkinan ada kebijakan jadi sales atau jemput bola ke lapangan. Dalam hal ini pelayan tentu tidak akan membawa katalog saja namun juga barang langsung ke lapangan. Sistem lain dengan zonasi, yakni sales menyebar dengan barang dibawa diletakkan di suatu tempat atau sistem delivery, atau truk berjalan. 

Itulah kehaluan atau imajinasi yang mungkin terjadi saat New Normal versi Teksinfo. Tentu tidak semua itu dapat terjadi karena berbagai keterbatasan, dan lebih berandai-andai. Semoga ini menjadi hiburan dan bermanfaat untuk berhalu-halu di tengah Covid-19. Mudah-mudahan Pandemi segera berakhir dan kehidupan kembali ke normal, seperti tanpa masker dan bisa kembali berbaur antar sesama.

   

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel