Memaknai Pelestarian Lingkungan Secara Menyeluruh

Ilustrasi (pixabay.com)


Dalam kehidupan manusia, aktivitas menjaga kelestarian lingkungan sudah seharusnya menjadi kewajiban mulai dari skala sempit hingga luas.

Sebagian besar manusia memahami menjaga lingkungan dari skala sempit berarti menjaga lingkungan tempat tinggal seperti membersihkan rumah, menata lingkungan tempat tinggal dan toleransi pada kehidupan mahkluk sekitarnya.

Sedangkan menjaga lingkungan dalam arti luas mengandung arti ikut dalam beberapa kampanye pelestarian lingkungan seperti melestarikan hutan, mendukung perlindungan tanaman dan hewan hampir punah hingga pengurangan emisi gas rumah kaca melalu kegiatan penanaman pohon.

Makna dari menjaga lingkungan tersebut lebih kepada arti secara sempit karena terkait pada kondisi, situasi serta batas wilayah.

Padahal dalam penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lingkungan juga termasuk komponen masyarakat, semua aspek kepentingan dalam suatu instansi, serta semua elemen sosial masyarakat.

Secara perspektif dan logika, bila dikaitkan dengan sosial masyarakat dapat dikatakan lingkungan arti sempit adalah semua komponen yang ada dalam diri sendiri, kemudian berlanjut kepada semua komponen keluarga, teman, dan seterusnya pendukung kehidupan yakni wilayah kediaman.

Dengan kata lain menjaga lingkungan secara sempit yakni selalu menjaga lingkungan yang ada di dalam diri sendiri. Menjaga diri sendiri ini dapat di mulai dengan menjaga pikiran yang sehat dan positif kemudian berlanjut dalam menjaga kesehatan tubuh. Kemudian memenuhi kebutuhan tubuh serta mengkonsumsi asupan yang sehat dan bergizi serta menjaga emosi.

Ilustrasi (pixabay.com)

Kemudian saat memasuki ranah sosial, diri sendiri menjaga toleransi antar sesama, dan menjaga keharmonisan hubungan dengan keluarga, hingga teman.

Kemudian dalam hidup berdampingan dengan mahkluk lain dalam hal ini biotik serta komponen pendukung lain atau abiotik juga menjaga kelestariannya.

Seperti tidak melakukan eksplorasi besar-besaran terhadap suatu wilayah yang dampaknya menimbulkan bencana alam.

Bila kita dapat memaknai setiap proses yang terjadi baik secara sosial kemasyarakatan dan sosial lingkungan seperti yang disebutkan di atas, dapat menjadi pola memaknai pelestarian lingkungan secara menyeluruh.

Bila ditilik semuanya lebih kepada pemilihan pola pikir. Hal in dikarenakan setiap makna yang terkandung dalam sudut pandang tertentu juga memiliki benang merah atau keterkaitan satu sama lainnya.

Meskipun demikian sudah sebaiknya setiap pemikiran dari berbagai pandangan tersebut dijadikan otentik melalui telaah dan penelitian yang dibukukan serta dipublikasikan.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel