7 Faktor Penunjang Gairah Kerja Pegawai

(Ilustrasi Kerja)

Bagi sebagian orang bekerja merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan, namun adakalanya segelintir orang menjadikan pekerjaan sebagai cara mengusir kebosanan dan meningkatkan prestise dan prestasi.

Terlepas dari semua alasan tersebut tetap saja bekerja menjadi pegawai atau karyawan di sebuah instansi membutuhkan beragam faktor untuk mewujudkan tujuan masing-masing itu.

Terutama tujuan untuk sukses dan bahagia baik itu dari segi materi maupun non material seperti jiwa dan kesenangan. Di sini Teksinfo akan memaparkan tujuh faktor penunjang gairah kerja yang sebagian disadur dari buku "Psikologi Kerja" karya Panji Anoraga.

1. Keamanan kerja

Faktor pertama yakni keamanan kerja dan mengacu pada posisi dalam kepegawaian. Dalam hal ini pegawai yang memiliki keahlian bidang tertentu akan terus memunculkan prestasinya saat terus dipercayakan pada bidang yang sama. Akan tetapi hal ini dapat berbanding terbalik saat dirinya dipindahkan atau dimutasikan pada bidang yang bukan dasar ilmu atau keterampilannya. Meski mungkin masih meraih capaian tentunya tidak sebaik dari bidang kesesuaiannya. Bila diperhatikan di instansi swasta pegawai yang ada di satu bidang dapat terlihat, namun bila di negeri hal ini kecil terjadi.

2. Kesempatan untuk mendapatkan kemajuan 

Faktor kedua yakni kesempatan untuk mendapatkan kemajuan baik dalam hal ilmu, pengetahuan maupun keterampilan pada bidang yang diampunya. Bila dicontohkan gairah pegawai bekerja akan meningkat bila diberi kesempatan mengikuti seminar, workshop atau pelatihan guna meningkatkan soft skill dan hard skill. Selain itu juga beberapa kali dipercaya memegang suatu proyek dan kegiatan yang berujung pada penguatan skill. Akan tetapi bila sebaliknya, pegawai yang hanya rutin datang dan pulang ke kantor dengan rutinitas tertentu, akan menimbulkan kejenuhan yang berujung menurunnya gairah kerja.

3. Kondisi lingkungan kerja

Kondisi lingkungan kerja jelas menjadi faktor penunjang gairah kerja para karyawan atau pegawai. Dalam hal ini mengacu pada kondisi dengan suasana harmonis, tidak tegang, tidak suram dan tidak asing. Secara keseluruhan hal ini amat ditentukan oleh kondisi finansial kantor dan harmonisasi pimpinan.

4. Kompetensi kerja

Kompetensi kerja menjadi salah satu yang faktor penunjang gairah kerja meski tidak semua merasakannya. Biasanya ketika ada yang karyawan yang berprestasi atau ada tantangan dalam proyek dapat memotivasi beberapa pegawai untuk melakukan penguatan kinerja. Hal ini juga amat ditunjang oleh suasana yang kondusif dan positif di lingkungan kerja.

5. Good Working Companion

Ini menjadi implementasi dari kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Hubungan sosial antar pegawai atau karyawan memang amat mempengaruhi kinerja seorang pegawai itu. Seperti sering hang out bareng usai kerja, makan bersama hingga shalat berjamaah. Faktor kedekatan ini akan memunculkan chemistry dalam bekerja, dan jelas ini akan memotivasi pegawai bekerja lebih baik.

6. Perhatian kinerja

Perhatian kinerja dari pimpinan juga dapat menjadi faktor penguat gairah bekerja seseorang dalam instansi. Terlebih bila hal itu dibarengi rewards kepada pekerja, meskipun demikian kritik yang membangun juga dapat meningkatkan gairah pegawai bekerja. Biasanya pimpinan yang sukses berarti gairah bekerja para pegawainya selalu baik dan pikirannya terus pada tren positif.

7. Besaran upah atau gaji

Upah atau gaji atas jasa yang diberikan karyawan menjadi faktor penunjang paling kuat dalam meningkatkan gairah kinerja. Biasanya kenaikan gaji berkala dalam suatu instansi berdasarkan prestasi yang diraih menjadi tolok ukur peningkatan kinerja itu. Walaupun demikian pimpinan wajib menyeimbangkan antara hak dan kewajiban pegawai. Bila terdapat tolok ukur gaji dalam suatu daerah, instansi dapat mengambil kewajiban minimal pembayaran terhadap karyawannya tersebut. Persoalan upah dan gaji ini bukan hanya mengganggu kinerja pegawai namun instansi secara keseluruhan bila terjadi secara general.

Itulah tujuh faktor penunjang gairah kinerja pegawai atau karyawan di suatu instansi berdasarkan buku "Psikologi Kerja" serta beberapa referensi lainnya. Tentunya masih banyak lagi faktor lain dalam penguatan kinerja pegawai, semoga bermanfaat.

Ref:
Anoraga, Panji. 2001. Psikologi Kerja. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.


Penulis : Denya  


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel