Apa Pentingnya KKN Bagi Mahasiswa?

Ilustrasi lokasi KKN


Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan tridharma perguruan tinggi yang diperuntukkan kepada mahasiswa setelah menyelesaikan beberapa semester perkuliahan.

KKN mencakup atas kegiatan tridharma perguruan tinggi yakni pendidikan,  penelitian dan pengabdian masyarakat,

Dalam kurikulum yang diatur dalam peraturan Kementerian Riset,  Teknologi dan Pendidikan Tinggi KKN menjadi mata kuliah wajib di perguruan tinggi negeri bahkan dibebankan 3 SKS.

KKN ini dirintis pemerintah di tahun 1971 hingga 1973 dengan baru terbatas 13 universitas.  Pada tahun 1971 tiga universitas menjadi pelopor KKN yang awalnya bernama Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat.  Ketiga universitas itu yakni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Andalas Padang, dan Universitas Hasanuddin Makassar.

Dalam perkembangannya KKN terus dilaksanakan dengan mengirimkan mahasiswa yang dibagi atas kelompok ke daerah sekitar atau luar provinsi kampus. Kegiatan dilaksanakan selama 40 hari dengan sistem tinggal di rumah penduduk. 
Pra pelaksanaan KKN dicanangkan beragam program kegiatan yang amat berkaitan dengan kondisi dan situasi di daerah pelaksanaan.  Saat ini bukan hanya pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial melainkan juga penelitian tentang persoalan di tempat tersebut.

Dewasa ini KKN terbagi atas dua KKN reguler dan Tematik atau berdasarkan tema yang biasanya berdasarkan instansi.

Pada dasarnya tujuan KKN untuk memberikan sumbangsih sosial dari kampus untuk masyarakat sekaligus mengajarkan mahasiswa masuk dalam dunia masyarakat. Dan ini jelas amat bermanfaat bagi perkembangan negeri atau desa.

Akan tetapi persoalannya, seberapa pentingkah KKN ini?

Bila dilihat dari kegiatan selama KKN amat bermanfaat seperti adanya bakti sosial,  buka layanan kesehatan,  perbaikan infrastruktur,  kegiatan pendidikan dan agama.  Namun begitu tidak sedikit hasil dari KKN pada akhirnya belum terlalu memberikan sumbangsih.

Misalnya pembukaan layanan kesehatan,  selama KKN tentu dapat dimanfaatkan dan memberikan kesempatan warga berobat gratis dan nyaman. Sayangnya usai mahasiswa pulang dan selesai KKN,  tidak ada inisiatif dari pemerintah atau swadaya untuk mengadakan kegiatan itu. Pada akhirnya KKN hanya menjadi sebuah laporan.

Hal yang sama juga pada kegiatan penyuluhan pertanian atau peternakan. Kedatangan mahasiswa dan dosen tentu membuka cakrawala baru warga tentang bidang itu.  Namun usai KKN, warga kembali ke kebiasaan yang lama.

Memang tidak semua kampus yang dinilai "gagal" mengimplementasikan KKN,  beberapa kampus ternama dinilai telah mengubah pemikiran,  bahkan budaya suatu masyarakat daerah. Selain itu juga bisa membantu dalam peningkatan ekonomi.

Bagaimana itu bisa?..

Pakar bidang pendidikan tinggi dari Unand Dr Ade Djulardi menilai KKN harus dijadikan muara dari kegiatan tridharma perguruan tinggi selama di kampus. Artinya program kegiatan yang dicanangkan harus serius,  efektif dan penuh perhitungan.

Dengan kata lain sebelum pemilihan lokasi perlu dilakukan penelitian dan survei yang kemudian dianalisis persoalannya. Ini dilakukan secara bertahap dan menyeluruh.

Kemudian usai KKN tetap dilakukan pengawasan, peninjauan ulang dan evaluasi atas hasil program KKN. Tentu ini akan membutuhkan dana dan dukungan yang besar. Namun bila KKN sukses juga akan meningkatkan eksistensi dosen dan mahasiswa di mata masyarakat.

Dengan ini bisa dilihat besar kecilnya kepentingan KKN berdasarkan persiapan dan analisis program sebelum dan sesudahnya secara berkelanjutan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel