Nomor Kamu Diblokir, Kamu Hanya Sarana Bermainnya

 
Ilustrasi nomor diblokir

Dalam era digital saat ini, komunikasi menjadi sangat mudah dan cepat. Namun, tak jarang kemudahan itu justru membuka ruang untuk permainan emosi, terutama dalam relasi yang tak jelas statusnya. Salah satu sinyal paling menyakitkan dari relasi semacam itu adalah saat seseorang tiba-tiba memblokirmu dari semua jalur komunikasi padahal sebelumnya menunjukkan kedekatan yang intens.

Fenomena ini kerap dialami oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Awalnya, seseorang hadir dengan perhatian, percakapan intens, bahkan mungkin sinyal-sinyal rasa suka. Namun setelah merasa kamu “terikat”, ia perlahan mulai menghilang, dan puncaknya memblokirmu. Kamu pun dibuat bertanya-tanya, apa salahmu? Kenapa semuanya berakhir tanpa penjelasan?

Sayangnya, dalam banyak kasus, kamu memang hanya dijadikan “sarana bermain”. Bukan untuk hubungan serius, tapi hanya menjadi tempat pelarian sesaat dari rasa sepi, atau untuk memuaskan ego dan rasa penasaran mereka. Dan ketika semua dirasa cukup, mereka pergi begitu saja, seolah-olah kamu tak pernah berarti.

Berhentilah berharap dari seseorang yang tak pernah benar-benar hadir untukmu. Mereka yang menjadikanmu sekadar pengisi waktu luang, bukan rekan dalam perjalanan hidup, tak layak untuk diberi tempat spesial dalam hatimu. Blokir yang mereka lakukan sebenarnya bisa menjadi anugerah tersembunyi membebaskanmu dari lingkaran tidak pasti yang menguras mental dan harga diri.

Kecewa diblokir, jangan sampai. 

Relasi yang sehat dibangun di atas komunikasi jujur, komitmen, dan rasa saling menghargai. Jika sejak awal hubungan terasa penuh teka-teki, tarik-ulur, dan kamu selalu dibuat menebak-nebak perasaan mereka, itu sudah cukup menjadi tanda bahaya. Jangan menormalkan perilaku menyakitkan hanya karena kamu ingin seseorang bertahan dalam hidupmu.

Penting untuk kembali memeluk dirimu sendiri. Isi waktu dengan hal-hal yang memperkaya hidup, seperti mengembangkan keterampilan baru, memperkuat koneksi sosial yang sehat, atau mengejar impian yang sempat tertunda. Kamu akan menemukan bahwa mencintai diri sendiri adalah langkah awal untuk menemukan seseorang yang benar-benar mencintaimu juga.

Biarkan mereka yang hanya bermain, pergi. Karena kamu bukan permainan. Kamu adalah seseorang yang berharga, dan waktumu terlalu penting untuk dihabiskan pada orang yang tidak tahu cara menghargainya. Saat kamu berhenti mengejar yang salah, kamu memberi ruang bagi yang benar untuk datang.

Ilustrasi. 



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel