Sampah Banyak di Laut, Salahin yang di Darat

Sampah

Apakah cukup sampah yang menumpuk di pantai dan mengambang di laut dibersihkan hanya melalui kegiatan sosial bersih-bersih pantai?

Jawabannya bisa iya dan bisa tidak, bergantung seberapa besar pemahaman tentang pengelolaan sampah yang bisa berujung ke laut.

Dikatakan efektif apabila masyarakat yang ada dalam kota atau daerah tanpa terkecuali ikut serta memungut dan membersihkan sampah yang terbawa ke pantai. Selain itu akan bermanfaat bila dilaksanakan secara rutin per hari atau per minggu.

Hanya bisa tidak efektif bila anggota masyarakat yang terlibat hanya sebagian. Akibatnya muncul stigma peduli dan tidak peduli.

Kemudian tidak akan bermanfaat bila program "bersih-bersih" pantai tidak ada kelanjutan program dan pemahaman pada pengelolaan sampah.

Sejatinya sampah banyak di laut karena aktivitas manusia di darat yang tidak disiplin dalam mengelola sampah.

Secara siklusnya, Sampah dibuang di jalan, di depan rumah saat ada hujan terbawa arus masuk ke saluran air kemudian sungai dan bermuara di laut.

Itu perhitungannya per detik, bagaimana jika per jam dan perilaku manusia membuang sampah sembarangan tidak terkontrol tentu volumenya akan meningkat.

Saat di laut sampah memang tidak serta merta dibalikkan ke darat, namun ada yang tenggelam dan dimakan oleh organisme sekitar.

Sampah yang masuk ke dalam ekosistem di laut akan mengganggu perkembangan dan pertumbuhan organisme seperti rusaknya terumbu karang dan matinya ikan karena keracunan.

Lalu sampah yang tenggelam tersebut akibat pergerakan arus dikembalikan ke darat dalam hitungan detik, menit, jam, hari akhirnya menumpuk di pantai.

Dengan begitu sudah terlihat kalau sampah di laut itu karena manusia di darat, jadi jangan setengah-setengah dalam mencanangkan program pengelolaan sampah terpadu.

Bahkan salah satu pakar lingkungan nasional Dr Ardinis Arbain menilai program bersih-bersih pantai bukan semata memungut sampah saja. Tapi juga pada edukasi pengelolaan sampah sejak dini serta penjagaan ekosistem di sekitar.

Sebab menurutnya penyebab munculnya sampah bukan dari hari ini, minggu lalu saja namun bertahun lampau. Kemudian yang paling penting bagaimana mengubah paradigma dan kebiasaan masyarakat terhadap pengelolaan. Jawabannya menurut Ardinis pada edukasi sejak dini untuk pengelolaan sampah.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel