Tanpa Disadari, Kehadiran Seseorang Memiliki Arti dalam Hidup Kita

Ilustrasi

Sering kali kita tidak menyadari bahwa kehadiran seseorang—baik itu teman, pasangan, atau rekan kerja—memiliki arti tersendiri dalam kehidupan kita.

Hal ini terjadi karena keberadaan mereka menyentuh sisi emosional dalam diri kita. Tanpa kita sadari, Allah SWT telah menitipkan banyak pelajaran berharga melalui kehadiran orang-orang tersebut.

Pelajaran-pelajaran itu, jika direnungkan, menjadi kunci dalam pembangunan dan pengembangan diri kita, menuju kehidupan yang lebih berarti.

Sebagai contoh kecil, ketika kita menyukai seseorang namun akhirnya tidak bisa memilikinya, besar kemungkinan itu adalah bentuk ujian dari Allah. Tujuannya bukan untuk menyakiti, melainkan untuk memperbaiki dan membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Karena rasa suka itu, kita mungkin terdorong untuk mengafirmasi diri secara positif: hidup lebih sehat, lebih memperhatikan penampilan yang sebelumnya cenderung diabaikan, atau menjadi lebih rajin dan giat demi mendapatkan perhatian orang yang kita kagumi.

Ilustrasi.

Mungkin pula karena orang yang kita sukai rajin bangun pagi, kita pun ikut membiasakan diri bangun lebih awal—berusaha "mirroring" kebiasaannya.

Tanpa disadari, perubahan-perubahan positif itu tertanam dalam diri kita. Bahkan ketika pada akhirnya orang yang kita sukai tidak menjadi milik kita, esensi perubahan itu tetap tinggal. Kita telah menjadi pribadi yang lebih baik karena proses tersebut.

Jika kita bisa memahami hal ini, maka kata "patah hati" akan kehilangan maknanya. Karena sejatinya, dalam perjalanan mengejar cinta, kita justru sedang diajarkan untuk mencintai diri sendiri. Dan dari cinta kepada diri, kita diarahkan menuju cinta sejati kepada Sang Pencipta—Allah SWT.

Dengan demikian, saat seseorang pergi dari hidup kita, bisa jadi tugasnya dalam membentuk diri kita telah selesai. Namun jika ia masih menyisakan tanda tanya atau kebingungan dalam hati, boleh jadi masih ada pelajaran yang harus kita petik.

Contoh ini hanyalah sebagian kecil dari miliaran pelajaran yang Allah titipkan dalam perjalanan hidup setiap insan.

Meskipun begitu, tak jarang di akhir perjalanan cinta seseorang justru merasa hancur atau memburuk. Itu pun bagian dari ujian dan pembentukan diri. Selama kita kembali kepada Allah, semua akan bermuara pada kebaikan.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel