Ragadupa Siap Lepas Landas Lewat “Titik Awal Tur Membelah Sumatera”


Istimewa.
Rahmat Hidayat yang dikenal Uncu Rahmad dan memiliki nama panggung "Ragadupa" merupakan nama yang tidak asing lagi bagi para pecinta musik di Sumatera Barat.

Kepiawaiannya dalam dunia musik sudah tidak diragukan lagi mulai dari memainkan beragam alat musik, menjadi vokalis grup nasyid, hingga menciptakan alat musik tiup bansi elektronik, dan merilis album berjudul "Media Rasa" dengan beberapa single yang cukup disukai di beragam platform musik seperti spotify, joox dan Youtube.

Guna memperkuat eksistensinya dalam dunia musik tersebut,  pada penutup tahun 2023, Ragadupa akan kembali mengeluarkan  dua single baru berjudul 'Diambang Batas' dan 'Ketika Hujan'yang akan dirilis pada 28 Desember 2023. 

Selain itu agar genre musiknya dikenal khalayak ramai,  Ragadupa juga sudah menyiapkan penampilan resmi pertama yang akan  dimulai dengan Tour “Titik Awal Tur Membelah Sumatera”  pada 14 Desember 2023 di Padang.

"Ini menjadi penampilan perdana khusus diberikan kepada tema-teman yang telah setia mendengarkan musik dari Ragadupa dan juga mengikuti channel "Ragadupa"," ujar Ragadupa kepada teksinfo disela kesibukan menyiapkan tur tersebut

Lebih lanjut menurut peraih prestasi sebagai pemuda terbaik Sumbar 2023 tersebut,   Tour “Titik Awal Tur Membelah Sumatera” menjadi awal Ragadupa dalam mengenalkan genre musiknya yang diyakini berbeda dari kebanyakan musisi di Sumbar bahkan tanah air.

"Saya banyak mengenal musik dari berbagai genre, di dalam single demi single sering dikolaborasikan antara satu dengan lain sehingga akan memberikan kesan tersendiri bagi penikmat musik," ujar bapak satu anak tersebut.

Dia mencontohkan   lagu "Di ambang batas" adalah interpretasi pribadinya menjelang usia 30 tahun beberapa tahun ke depan. Lagu ini juga mengandung pesan semangat bagi teman-teman yang masih berjuang dalam meraih karier, mendorong mereka untuk terus berusaha dan tidak menyerah.

"Pada saat itu, saya sedang berdiskusi dengan seorang teman sejawat yang seumuran, di sebuah kantor pemerintahan, dan bertemu dengan beberapa pemuda dari kalangan generasi Z. Meskipun pandangan, pengalaman, dan guyonan kami berbeda, teman saya tiba-tiba berkata, 'Sepertinya kita sudah tidak cocok di sini lagi karena kita sudah di ambang batas,'" ungkap Ragadupa.

Melalui lagu ini, Ragadupa juga menekankan bahwa tidak ada waktu untuk malas-malasan atau meratapi nasib. Dunia terus bergerak, dan biaya hidup semakin mahal. Jika kita berhenti hari ini, maka besok harus siap untuk berlari, atau kita akan semakin jauh dari konsep hidup sejahtera.

Selain itu, lagu 'Di ambang Batas' memiliki sentuhan yang sedikit berbeda dari lagu-lagu Ragadupa sebelumnya. Dikemas dengan nuansa yang lebih segar, ceria, dan tempo cepat dalam gaya band pop top forty. "Lagu ini akan menjadi pembuka di setiap penampilan kami karena nuansanya penuh semangat dan memberikan kesan pertama kepada penonton dalam sebuah pertunjukan," tambahnya.

Selanjutnya, lagu 'Ketika Hujan' diciptakan oleh Fauzan Azima. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang mengenang kisah dan cerita ketika hujan. Saat hujan datang, kenangan atau kisah muncul kembali karena pengalaman orang-orang saat hujan berbeda-beda, bisa sedih, bisa juga bahagia. Ragadupa memilih membawakan lagu ini karena liriknya yang ringan, melodi yang mudah didengar, dan vibe-nya hampir mirip dengan lagu 'Hanya Kamu' di album 'Media Rasa' yang saat ini paling banyak digemari.

Menurutnya, meskipun awalnya merupakan bagian dari album 'Media Rasa', 'Ketika Hujan' ditunda sementara karena belum sempurna. Kini, saatnya tepat untuk merilisnya sebagai single.

Dengan perpaduan musik Pop dan alternatif, 'Ketika Hujan' dikemas dengan nuansa kekinian sesuai selera generasi Z, mengajak penikmat musik untuk merasakan kompleksitas perasaan seseorang dalam suka dan duka.

Dia berharap kedua ini dapat melengkapi single yang sebelumnya telah ditelurkan seperti "Hanya Kamu", "Terima Kasih Malaikatku" dan "Kenangan Tanpa Kenangan"

Antusiasme Tur Ragadupa ini disampaikan juga oleh salah satu rekan dari Ragadupa , Denya yang mengatakan lagu demi lagu yang diciptakan Ragadupa dan tim cukup memiliki filosofi dan berbeda genre dari musik lainnya.

"Saya lihat Ragadupa cukup komitmen dalam genre musiknya, seperti ada lagu Islaminya, tapi musik kekiniannya tetap ada," ujarnya.

Menurutnya Ragadupa tidak melupakan dasarnya yang merupakan seorang penyanyi nasyid , pencipta musik tradisional dan seorang pembina mahasiswa.

"Bila konsisten, lagu Ragadupa ini akan mudah diterima di telinga masyarakat," katanya. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel