7 Karakter Seorang Suami Dikatakan "Siaga"

(Couple Ilustrasi)

Menjadi seorang suami kemudian memiliki seorang istri yang harus dijaga terlebih memiliki anak di waktu kemudian, tentu tidak mudah bila hanya berdasarkan teori khususnya sebagai pria siaga atau siap antar jaga.

Tentunya bila pengetahuan minim pada pernikahan, pastinya pemikiran tentang peristiwa sakral itu terbatas pada resiprok kasih sayang, saling mencintai dan bahagia. 

Padahal pada kenyataannya dalam mewujudkan tujuan tersebut, membina rumah tangga membutuhkan proses yang bertahap dengan beragam perbedaan yang harus ditaklukkan.

Dari sekian banyak faktor, pelayanan istri kepada suami dan suami ke istri menjadi acuan utama memperkuat tujuan bahagia tersebut. Bentuk pelayanan ini yakni "kepatuhan" istri pada suami sesuai ajaran Islam dan sebaliknya suami harus bertanggung jawab dan selalu "siaga" alias siap antara jaga untuk istrinya.

Tentunya tidak semua suami berkarakter "siaga" tersebut di dunia ini, meskipun demikian bila perasaannya tulus kepada mencintai dan menyayangi istri, suami "siaga" itu akan muncul dengan sendirinya.

Dalam kesempatan ini Teksinfo akan menampilkan 7 karakter suami "siaga" berdasarkan survei dan pengalaman penulis. 

1. Suami siaga mengetahui kebutuhan penampilan istri sekecil apapun

Karakter utama yang dimiliki suami siaga yakni memiliki pengetahuan yang banyak dan dalam tentang istrinya sekalipun itu hal yang kecil. Sehingga dalam tindakannya dapat melengkapi setiap kebutuhan istri dengan efisien dan cermat. Misalnya segera membelikan bedak kesukaan istri saat mulai habis. Atau segera membelikan lipstik kesukaan istri seandainya istri mulai tidak menggunakan lipstik.

2. Suami siaga mengetahui kesehatan ideal bagi istri

Suami yang siaga tentu akan terus mengamati setiap perubahan khususnya dalam hal kesehatan pada istri. Bahkan secara gesture dan sikap yang berubah, suami segera menyadari dan membantu. Misalnya saat istri sudah mulai sering tidur karena kelelahan atau istri yang mulai ngomel-ngomel gak jelas. Suami dapat segera memberikan pijatan kecil atau mencarikan obat sakit kepala dan kemudian membiarkan istri beristirahat. Kemudian suami dengan kemampuannya membantu sedikit pekerjaannya.

3. Suami siaga mengetahui kesukaan dan keinginan istri pada makanan saat waktu tertentu

Kadang kalanya baik dalam keadaan hamil atau tidak, seorang istri kerap mengidamkan beberapa jenis makanan kesukaannya. Nah dalam hal ini suami wajib memahami makanan kesukaan istri sehingga pada saat tertentu dapat membelikannya. Bahkan saat dalam perjalanan di kendaraan atau di rumah tersebut kata "bunda ingin makan sesuatu", suami siaga dapat langsung menawarkan makanan kesukaan misalnya " mau durian, daging kambing, atau mpek-mpek". Terlebih saat keadaan hamil dan ngidam, jelas suami siaga harus mewujudkan semua keinginan makanan dari istri tersebut.

4. Suami siaga harus mensubstitusi istri menjaga dan bermain dengan anak

Pada dasarnya menjaga dan bermain dengan anak memang kewajiban suami dan istri. Dan istri lebih dominan dalam menajaga dan mengasuh si kecil bila patokannya merupakan ibu rumah tangga dan hanya suami yang bekerja. Namun akan berbeda bila keduanya bekerja tentu harus ada saling berbagi peran antara keduanya. Namun suami siaga akan berinisiatif untuk memposisikan sebagai pengasuh dan pembina anak termasuk juga memandikan dan menyuapi anak. Hal ini dilakukan untuk membantu kerja istri yang pastinya segunung.

5. Suami siaga harus dapat toleransi pada pemikiran istri

Seorang wanita tentu ditakdirkan memiliki ketetapan hati yang tidak stabil tentunya akan muncul beragam keinginan dan kemunculan emosi yang tidak terkendali. Suami siaga jelas telah dapat mengetahui setiap kebiasaan tersebut dan memiliki toleransi pemikiran sehingga menghadapinya dengan tenang dan kondisi emosi yang stabil. Meskipun demikian untuk tahap ini tidak semua suami atau pria mampu melakukannya dengan baik, salah-salah malah menyulut emosi istri. Jujur penulis juga kerap mengalam misunderstanding untuk urusan yang satu ini. Akan tetapi tentu dengan introspeksi diri dan saling pengertian hal itu dapat dilakukan dengan baik.

6. Suami siaga harus bijak dalam membina istri dan anak

Membina istri dan anak bagi suami jelas sesuatu yang harus dilakukan secara berdampingan dan berkesesuaian. Akan tetapi ada saatnya istri ingin diberi ruang lebih untuk mendapatkan perhatian dan pembinaan. Sikap istri ini cukup wajar terlebih bila suami terkadang lebih mengutamakan anak. Sikap manja ini wajib diperhatikan suami dan segera mendekati istri dengan satu kecupan atau pelukan hangat atau sekedar melihat foto-foto bersama atau menonton bersama.

7. Suami siaga harus siap menjadi tempat keluh kesah dan pelampiasan masalah istri

Nah karakter ini dapat dikatakan paling berat dan tentunya menyulitkan bagi seorang suami dalam menghadapinya. Akan tetapi bila telah saling percaya satu sama lain dan selalu mengedepankan kebenaran tentu hal ini dapat dilakukan. Lagi-lagi penulis juga kesulitan untuk menanggapi hal tersebut, meskipun demikian bila terus dipupuk tentu dapat diwujudkan. Hal ini penting mengingat saat menikah, bagi istri , seorang suami adalah satu-satunya tempat bagi istri untuk mencurahkan hatinya. Sayangnya sifat cuek dan sulit memahami kedalaman hati wanita, membuat pria kadang tidak terlalu pandai memberikan solusi. Akan tetapi bila cukup mendengarnya kemudian membela istri akan lebih baik untuk menenangkan.

Itulah tujuh karakter yang dimiliki seorang pria atau suami yang dikatakan siaga atau Siap antar jaga. Sebenarnya istilah ini dipopulerkan oleh BKKBN dan Kemenkes yang mengacu pada kesiapan suami saat istri hamil hingga melahirkan. Semoga bermanfaat




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel